KATA
PENGANTAR
puji syukur kehadirat tuhan atas berkat dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang bentuk permukaan bumi
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, Mei 2015
Penyusun
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar
.............................................................................................. i
Daftar Isi
........................................................................................................ ii
Daftar Gambar
............................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang
............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah
...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan
........................................................................ 1
BAB II Bentuk – Bentuk
Permukaan Bumi
................................................. 2
II.1 Pegunungan
................................................................................. 2
II.2 Perbukitan
.................................................................................. 3
II.3 Gunung
....................................................................................... 3
II.4 Dataran Tinggi (Plato)
................................................................ 4
II.5 Dataran Rendah
.......................................................................... 4
II.6 Depresi Kontinentan
.................................................................. 5
II.7 Lembah ...................................................................................... 5
II.8 Laut
............................................................................................. 6
II.9 Landasan/ Paparan Benua (Continental shelf)............................. 7
II.10 Lereng Benua/ Kaki Benua/ Tepi Benua (continental
slope)..... 7
II.11 Dataran Laut/ Dataran Abisal (Deep Sea/ Abbysal
Plain)......... 7
II.12 Dasar Laut Sangat
Dalam.......................................................... 7
II.13 Danau
........................................................................................ 8
II.14 Sungai
...................................................................................... 8
II.15 Palung Laut
.............................................................................. 9
II.16 Lubuk Laut
................................................................................ 9
II.17 Punggung Laut .......................................................................... 9
II.18 Ambang Laut
............................................................................ 10
II.19 shelf
........................................................................................... 10
BAB III Proses
Pembentukan Muka Bumi ................................................... 11
III.1 Tenaga Endogen
....................................................................... 11
III.2 Tenaga Eksogen ......................................................................... 11
BAB IV Dampak Keragaman
Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia...
12
IV.1 Dampak Positif dari
Endogen................................................... 12
IV.2 Dammpak Negatif dari Endogen................................................ 13
IV.3 Dampak Positif dari Eksogen
.................................................... 14
IV.4 Dampak Negatif dari Eksogen
................................................... 14
BAB V Penutup
............................................................................................. 15
Kesimpulan
........................................................................................ 15
Daftar Pustaka
................................................................................................ iv
Daftar
Gambar
Halaman
Gambar 2.1
Pegunungan
.............................................................................. 2
Gambar 2.2 Perbukitan
................................................................................. 3
Gambar 2.3 Gunung
..................................................................................... 3
Gambar 2.4 Dataran
Tinggi .......................................................................... 4
Gambar 2.5 Dataran
Rendah.......................................................................... 5
Gambar 2.6 Lembah
..................................................................................... 6
Gambar 2.7 Laut
............................................................................................ 6
Gambar 2.8 Dataran Laut Dalam.................................................................... 7
Gambar 2.9 Dasar Laut.................................................................................. 7
Gambar 2.8 Dataran Laut Dalam.................................................................... 7
Gambar 2.9 Dasar Laut.................................................................................. 7
Gambar 2.10 Danau
......................................................................................... 8
Gambar 2.11Sungai
....................................................................................... 8
Gambar 2.12 Palung Laut
.............................................................................. 9
Gambar 2.13 Punggung
Laut
....................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita ketahui bahwa manusia tinggal
di lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan
sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau di wilayah perbukitan.
Keragaman tersebut memengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di
pegunungan memiliki corak kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di
pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah
sungai. Masing-masing menyesuaian diri atau beradaptasi dengan lingkungan
tempat tinggalnya.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan
materi, maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
- Bagaiman Proses Pembentukan Muka Bumi
- Bagaimana Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
- Untuk Mengetahui Proses Pembentukan Muka Bumi
- Untuk Mengetahui Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia.
- BAB II
Bentuk Bentuk Permukaan BumiII.1 PegununganPegunungan adalah daerah yang terdiri dari rangkaian gunung gunung yang memanjang seperti bentuk pematang raksasa dengan ketinggian 200meter hingga ribuan meter di atas permukaan air laut. Pegunungan terjadi karena adanya proses lipatan dan patahan yang disebabkan oleh tenaga endogen. Berdasarkan ketinggiannya, pegunuungan dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
- Pegunungan tinggi, Berketinggian lebih dari 1500m
- Pegunungan menengah, berketinggian antara 500-1500m
- Pegunungan rendah, berketinggian antara 200-300m
2.1 pegunungan
Contoh bentuk muka bumi pegunungan di dunia antara
lain: pegunungan seribu (jawa tengah), Pegunungan Kendeng(Jwa tengah),
Pegunungan alpen(Eropa), Pegunungan Rocky (Amerika utara), Pegunungan Himalaya
(India), Pegunungan alaska (Amerika Serikat), Pegunungan Andes (Amrika
Selatan), dan Pegunungan lainya
II.2. Perbukitan
2.2 Perbukitan |
Perbuitan
adalah bentuk muka bumi yangg tinggi memanjang dan terdiri atas bulit bukit
dengan ketinggian antara 20-300m. Perbukitan ini menyerupai pegunungan, hanya
tingkat ketinggiannya lebih rendah atau dibawah pegunungan. Beberapa contoh
bukit ataupun perbukitan, yaitu seperti: Bukit Timah(Singapura), Bukit TInggi
(Sumatra), dan bukit bukit lainy
II.3. Gunung
Gunung
adalah bentuk muka bumi yang menonojol tinggi ke atas seperti kerucut. Gunung
ada yang berapi (aktiv) dan ada pula yang mati (tidak aktiv).
2.3 Gambar Gunung |
- Puncak gunung (bagian atas)
- Lereng gunung (bagian tengah)
- Kaki gunung (bagian bawah).
Salah satu bagian dari gunung adalah
lereng. lereng gunung berdasarkan kemiringannya dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Lereng Landai (kemiringan kurang dari 45 derajat)
- Lereng curam (kemiringan lebih dari 45 derajat)
- Lereng tegak atau dinding (kemiringan 90 derajat)
II.4. Dataran tinggi (plato)
Dataran tinggi adalah tanah datar
yang tinggi dengan ketinggian ratusan sampai ribuan meter di atas permukaan air
laut. Sedangkan daerah yang menonjol ke atas lebih tinggi dari daerah
sekitarnya dan di puncaknya datar disebut plato. Plato bisa terletak atau
terdapat di dataran tinggi bisa juga di dataran rendah. Beberapa contoh dataran
tinggi, yaitu: Dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah), Dataran Tinggi Deken
(India), Dataran Tinggi Patagonia, Dataran TInggi Guyana, dan Dataran tinggi
lainya.
2.4 Gambar Dataran Tinggi |
II.5. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari
permukaan bumi yang datar dan rendah dengan ketinggiannya 0-200 meter di atas
permukaan laut. Dataran rendah biasanya tanahnya subur dan merupakan pusat
pemukiman penduduk. Contoh dataran rendah di Indonesia yaitu dataran rendah
Solo dan Dataran Rendah pantai Utara Jawa.
2.5 Gambar Dataran Rendah |
II.6. Depresi Kontinental
Depresi
Kontinental adalah bagian tanah daratan yang memiliki ketinggian di
bawahpermukaan ari laut. Depresi kontinental ini tidak ada di Indonesia, Contoh
depresi kontinental di dunia, antara lain: kota Amsterdam di negara Belanda
yang dibangun di bawah permukaan air laut karena membendung teluk.
II.7. Lembah
2.6 Gambar Lembah |
Lembah adalah bentuk muka bumi yang
cekung biasanya dikelilingi gunung atau pegunungan bisa juga berupa bagian tepi
sungai. Lembah secara umum kita kenal sebagai bagian bawah atau kaki gunung
atau bagian tepi sungai. Jika di daerah sungai, lembah adalah dataran di
sekitar atau kanan kiri daerah aliran sungai.
II.8 Laut
Wilayah laut
terdiri atas:
1.
Laut, merupakan cekungan dalam yang
berisi air.
2. Teluk, merupakan lautan yang menjorok masuk ke daratan.
3. Selat, merupakan lautan sempit di antara pulau-pulau.
4. Samudra, merupakan lautan yang sangat luas dan dalam.
2. Teluk, merupakan lautan yang menjorok masuk ke daratan.
3. Selat, merupakan lautan sempit di antara pulau-pulau.
4. Samudra, merupakan lautan yang sangat luas dan dalam.
II.9.
Landas/Paparan benua (continental shelf)
yaitu dasar laut yang paling tepi dengan bentuk reliefnya menurun landai dari daratan benua menuju ke dalam laut, memiliki sudut kemiringan 10, dan kedalaman antara 0 m – 200 m. Contohnya Laut Jawa.
II.10.
Lereng benua/Kaki benua/Tepi benua (continental slope)
Yaitu bagian relief dasar laut yang menurun tajam dan curam, kelanjutan dari landas benua atau sering disebut kaki benua, memiliki sudut kemiringan kurang dari 500 menuju ke dalam laut, dan kedalaman antara 200 m – 1.500 m. Contohnya Laut Cina Selatan.
II.11.
Dataran laut dalam/Dataran abisal (deep sea plain/abbysal plain)
merupakan
wilayah relief dasar laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1.500 m.
Wilayah ini meliputi hampir dua pertiga relief dasar laut. Bentuk-bentuk relief
dataran abisal bervariasi seperti punggung laut, dataran tinggi laut, gunung
laut dengan puncak vulkaniknya menyembul ke atas permukaan laut sebagai pulau.
Contohnya Punggung Atlantik Tengah
2.8 Gambar Dataran Laut Dalam |
II.12.
Dasar laut sangat dalam (the deeps)
yaitu
bentuk relief dasar yang dicirikan dengan adanya palung laut dan lubuk laut.
Palung laut merupakan dasar laut yang sangat dalam di atas 5.000 m, curam,
sempit, dan memanjang berbentuk huruf V. Contohnya Palung Banda (7.440 m).
Sedangkan lubuk laut merupakan dasar laut yang sangat dalam, luas membentuk
suatu cekungan seperti huruf U. Contohnya Cekungan Sulawesi.
2.9 Gambar Dasar Laut |
II.13.
Danau
II.14.
Sungai
Adalah
aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari
hulu (sumber) menuju hilir (muara).
2.11 Gambar Sungai |
II.15 Palung
Laut
Palung laut adalah bagian luar bumi
yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Bentuknya
memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yang terus
menerus. Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.
2.12 Gambar Palung Laut |
II.16 Lubuk
Laut
Proses pembentukan lubuk laut sama
dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu yang membulat
dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan
Lubuk laut banda.
II.17
Punggung Laut
Bentuk dari punggung laut dapat
digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari punggung laut ada juga
yang muncul di atas permukaan laut. Misalnya, Punggung Laut Sibolga dan
Punggung Laut Snelius.
2.13 Gambar Punggung Laut |
II.17 Ambang
Laut
Ambang laut adalah pembatas pada
dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. Misalnya, Ambang Laut Sulu dan Selat
Gilbatar.
II.18 Shelf
Shelf adalah bagian laut yang
dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan Laut Arafuru
BAB III
Proses Pembentukan Muka Bumi
Permukaan bumi
terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau berbukit sampai
bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui
berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja
untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi yang
dikenal dengan sebutan tenaga geologi.Tenaga dari dalam bumi mengubah bentuk
muka bumi sehingga muncul gunung, pe- gunungan, dan lain-lain. Selanjutnya apa
yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian dirombak oleh tenaga
dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga nampaklah keragaman
muka bumi seperti yang kita lihat sekarang.
Keragaman
bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan melalui suaru proses alam yang panjang. Keragaman tersebut terjadi
karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi.
III.1. Tenaga
Endogen
Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang membentuk muka bumi dan kulit
bumi. Tenag endogen terdiri dari tenaga tektonik,vulkanik, dan gempa
bumi.Tenaga tektonik adalah tenaga dari dalam bumi yang menimbulkan terjadinya
penggeseran dan perubahan letak lapisan batuan secara vertikal (gerakan evirogenetika)
dan horizontal (gerakan orogenetik).
III.2.
Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat
umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari
tenaga eksogen
BAB IV
Dampak Keragaman Muka Bumi
Terhadap Kehidupan Manusia
Tenaga endogen umumnya bersifat
membangun karena adanya material baru yang dikeluarkan dari dalam bumi.Material
tersebut memperbaharui material lama di permukaan bumi yang telah mengalami pe-
rubahan atau kerusakan oleh tenaga eksogen.Tenaga endogen juga membentuk
permukaan bumi, sehingga terdapat bukit, pegunungan, lembah dan lain-lain.
Walaupun demikian, pada awal
pembentukannya dirasakan sebagai sebuah bencana alam.Sebagai contoh, letusan
gunung berapi pada awalnya menimbulkan kerusakan bagi lahan pertanian,
hutan, permukiman dan menimbulkanpula korban jiwa yang banyak.Namun, setelah
letusan terjadi, material hasil letusan (abu, pasir dan material lainnya)
mengganti lapisan tanah subur yang telah tipis karena erosi sehingga menjadi
subur kembali.
Tenaga endogen dan eksogen memiliki
dampak positif dan negatif. Dampak positif dari tenaga endogen adalah:
IV.1 Dampak Positif dari Endogen
- Lapisan magma yang menembus kerak benua dan membeku di bawah permukaan tanah berpotensi mengandung mineral yang berharga seperti emas, perak, dan bahan tambang lainnya
- Material letusan gunung berapi (efata) sangat kaya akan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Setelah mengalami proses pelapukan, material-material hasil letusan tersebut akan hancur dan menjadi tanah vulkanik yang subur, sehingga tidak heran jika banyak lahan pertanian yang subur berada di daerah ini.
- Magma yang panas di bawah permukaan bumi juga akan memanaskan airtanah sehingga terbentuk uap yang berguna untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Magma juga memanaskan airtanah dan menjadi sumber air panas bagi keperluan wisata pemandian airpanas.
- Endapan pasir dan batu juga terbentuk di sekitar gunungapi yang sangat berguna untuk bahan bangunan.
- Terbentuknya gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia pariwi- sata karena udaranya yang sejuk dan pemandan- gannya yang indah.
IV.2 Dampak Negatif dari Endogen
Lava dan lahar yang dikeluarkan oleh
aktivitas gunungapi dapat merusak lahan pertanian, per- mukiman dan dapat
menimbulkan korban jiwa.
- Abu vulkanis yang dikeluarkan pada saat letusan dapat merusak tanaman, iritasi pada mata, tergang- gunya saluran pernapasan, menggangu aktivitas penduduk, terganggunya tansportasi, dan lain-lain.
- Bom, lapili, pasir yang terhempas saat letusandapat merusak permukiman, dan pertanian. Agak berbeda dengan tenaga endogen, tenaga eksogen umumnya bersifat menghancurkan. Permukaan bumi yang telah dibentuk oleh tenaga endogen, kemudian lambat laun dihancurkan oleh tenaga eksogen. Walaupun memiliki sifat menghancurkan, tetapi tenaga eksogen memiliki dampak positif bagi kehidupan, di antaranya:
IV.3 Dampak positif dari Eksogen
- Batuan dari hasil pembekuan magma akan bermanfaat bagi tumbuhan jika telah dihancurkan oleh tenaga eksogen menjadi partikel-partikel tanah.
- Batuan beku terpecah-pecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil sehingga dapat dimanfaat- kan untuk berbagai keperluan terutama bahan bangunan.
- Mineral-mineral berharga yang tadinya berada di bawah permukaan tanah lambat laun tersingkap oleh tenaga eksogen sehingga memberi manfaat bagi manusia.
IV.4 Dampak Negatif dari Eksogen
- Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur berkurang atau hilang dan akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik.
- Erosi juga mengakibatkan sedimentasi di daerah yang lebih rendah dan terjadi pendangkalan di daerah danau atau waduk. Akibatnya kemampuan PLTA untuk menghasilkan listrik semakin berkurang.
- Selain mengakibatkan pendangkalan, erosi juga menjadikan air sungai dan danau tidak lagi jernih. Akibatnya tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan minum atau mencuci. Makhluk hidup, khususnya ikan juga akan semakin berkurang jumlahnya.
BAB VI
Penutup
Kesimpulan
Keragaman bentuk muka bumi merupakan hasil kerja dari dua tenaga pembentuk
muka bumi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi berupa
vulkanisme, diastropisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen yang
mengubah bentuk muka bumi dipengaruhi oleh tiga proses yaitu pelapukan, erosi
dan sedimentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alex (2014) – permukaan bumi geografi
www.artikelbagus.com>pendidikangeografi 3/oktober/2014
Abelpetrus (2012) – karagaman
bentuk permukaan bumi
https://abelpetrus.wordprass.com. 27/januari/2012
azanvahyan (2012) – bentuk permukaan
bumi
www.azanvahyan.blogspot.com 20/2012
Arif (2011) – kumpulan makalah
Arif-kumpulanmakalah.blogspot.com/2011/06/makalah-geografi.com
06/2011
Id.wikipedia.org/wiki/tenaga.eksogen
Nurazizah zunaedi – kata pengantar
www.skipnesia.com
No comments:
Post a Comment